Kebobrokan Rutan Pekanbaru Terungkap
Lebih lanjut dia mengatakan, penyebab lain kaburnya tahanan adalah dugaan maraknya pungutan liar. "Hal ini seperti yang dikeluhkan para keluarga napi," kata Aboe.
Menurut dia, ada informasi sekali kunjungan mereka dikenakan biaya Rp 25 ribu, kemudian uang mingguan Rp 10 ribu, uang air dan belum lagi kalau menitip makanan. "Jika tidak ada uang, informasinya makanan akan dibuang," sesalnya.
Belum lagi, tambah dia, kalau ada yang sakit perlu biaya lagi untuk memberikan obat kepada warga binaan. Ada juga uang kamar, jika ingin enak bayar antara Rp 3 hingga Rp 5 juta. "Kalau tak bayar bisa-bisa mereka tidur di toilet," paparnya.
Menurut Aboe, informasi ini juga harus ditanggapi secara serius oleh Dirjen Pas. Sebab, dia menyatakan, selama ini Dirjen Pas punya komitmen yang tinggi terhadap pemberantasan pungli. Selama ini sebagai mitra kerja, Komisi III selalu memberikan dukungan atas langkah pemberantasan pungli di lapas.
"Khusus untuk kasus Rutan Sialang bungkuk ini kami secara intens akan melakukan pengawasan, untuk memastikan bahwa langkah terbaik sudah diambil oleh Kemenkumham," pungkasnya.(boy/jpnn)
Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Al Habsy mengatakan penangkapan pelarian para tahanan Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru,
Redaktur & Reporter : Boy
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia