Kebocoran Data e-HAC, Kemenkes Diminta Melakukan Ini
jpnn.com, JAKARTA - Pakar keamanan siber Pratama Persadha memberikan beberapa saran yang bisa dilakukan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hal itu untuk mencegah kebocoran data pengguna agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Amankan server yang dipakai dan buat protokol akses ke sistem yang aman. Sehingga tidak sembarang orang bisa masuk," kata Pratama saat dihubungi, Selasa (31/8).
Pria yang juga menjad sebagai Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Indonesia CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) itu mengimbau jangan menggunakan sistem yang tidak ada authentication bebas diakses di internet.
Selain itu, dia mengingatkan agar harus sering dilakukan pengecekan untuk mencegah terjadinya kebocoran.
"Lakukan pengecekan secara berkala untuk semua sistem yang dimiliki. Hal itu bertujuan untuk mendeteksi kerawanan," kata dia.
Menurut dia, salah satu yang harus diimplementasikan juga adalah enkripsi.
Dalam kasus ini, dia melihat sistem e-HAC bebas dimasuki dan diambil datanya karena benar-benar tidak secure atau aman.
Pakar keamanan siber Pratama Persadha memberikan beberapa saran yang bisa dilakukan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar tidak terulang lagi.
- Mengenal Penyakit HFMD yang Sering Menyerang Anak, Ini Gejala yang Diwaspadai
- Komite III DPD Akan Panggil Menkes Terkait Dugaan Maladministrasi PMK 12/2024
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Kasus Cacar Air Meningkat, Daya Tahan Tubuh Anak Perlu Diperkuat
- Tingkat Pemborosan Pangan Indonesia Diprediksi 112 Juta Ton per Tahun pada 2045
- KTKI Soroti Proses Penerbitan Kepres KKI oleh Kemensetneg