Kebocoran Soal Tes CPNS Biasanya Melibatkan Kepala Daerah
Masuknya laporan masyarakat ini memberikan keuntungan bagi pemerintah karena bisa memetakan daerah mana yang potensial bocor dan tidak. Yang rawan bocor, pengawasannya harus ekstra ketat dan yang tidak, pengawasannya standar-standar saja.
Kira-kira berapa prosentase kebocoran soal?
Dari pengalaman saya, prosentase kebocorannya adalah 15 persen. Biasanya kebocoran itu terjadi karena melibatkan kepala daerah. Di tahun politik ini, kemungkinan 20-25 daerah akan bocor karena bupati/walikotanya ingin menarik perhatian masyarakat. Sehingga pemerintah harus mewaspadai masalah ini.
Dalam pengawasan seleksi CPNS, pemerintah melibatkan LSM yakni ICW, kepolisian, dan BIN. Cukup aman tidak Pak?
Tahun-tahun sebelumnya institusi tersebut tetap dilibatkan. Namun kebocoran tetap terjadi karena memang peranan kepala daerah dalam hal ini sangat besar. Ada kepala daerah yang baik dan punya komitmen menciptakan rekrutmen yang bersih, tapi ada juga yang sengaja membocorkan karena ada kepentingan besar sebagai latar belakangnya. Master soal akan tetap aman ketika masih dikunci Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara). Namun begitu pindah tangan ke daerah, potensi-potensi kebocoran itu terbuka lebar.
Jadi untuk antisipasinya bagaimana Pak?
Pemerintah harus lebih memperketat pengawasan saat penggadaan dan distribusi lembar di titik-titik rawan bocor. Tim pengawas harus dari berbagai unsur. Kalau di daerah punya tim pengawas, tim pusat harus tetap mendampingi agar mereka tidak berani macam-macam. Itupun jumlah personilnya harus cukup banyak agar satu sama lainnya bisa saling mengawasi.
Keterlibatan LSM dalam pengawasan sangat penting. Namun, sebaiknya jangan LSM pusat saja yang dirangkul. LSM di daerah setempat harus diajak karena mereka lebih tahu kondisi di lapangan. Ada baiknya dibentuk konsorsium LSM yang tugasnya melakukan pengawasan selama seleksi.
Anda katakan tadi peluang bocor dalam seleksi CPNS akan tetap terjadi. Sebenarnya cara apa yang tepat agar kebocoran tidak terjadi lagi?