Kebocoran Subsidi BBM Dapat Diatasi dari Anggaran tak Terserap
Selasa, 24 April 2012 – 01:27 WIB
JAKARTA - Pemerintah menilai cadangan resiko fiskal yang disediakan untuk menambal bocornya subsidi bahan bakar minyak (BBM) masih cukup tersedia. Dimana, salah satu yang dimanfaatkan untuk menambal anggaran tersebut dari penyerapan anggaran yang selalu tidak optimal.
"Kita punya cadangan-cadangan itu antara lain bisa diguanakan untuk itu (menambal),"ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Senin (23/4).
Tahun ini, lanjut Agus pemerintah menganggarkan volume subsidi BBM sebesar 40 juta kilo liter, namun masih mempunyai ruang sebesar 2 juta kilo liter atau sebesar 42 juta kilo liter dan diharapkan tidak melampaui dari angka tersebut. "Itu (volume) tidak lebih dari 42 juta kilo liter,"urainya.
Untuk menambal 2 juta kilo liter tersebut, sambungnya maka pemerintah akan memanfaatkan yang utama realisasi anggaran kementrian lembaga (K/L) pusat yang rata-rata penyerapannya hanya sebesar 90 persen. Sehingga pemerintah masih mempunyai ruang 5 persen dari pagu anggaran atau sekitar Rp. 26 triliun untuk cadangan.
JAKARTA - Pemerintah menilai cadangan resiko fiskal yang disediakan untuk menambal bocornya subsidi bahan bakar minyak (BBM) masih cukup tersedia.
BERITA TERKAIT
- TUI Blue Berawa Hotel dan Vila Kini Hadir di Bali, Usung Konsep Persawahan
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja