Kebudayaan Tetap Prioritas

Kebudayaan Tetap Prioritas
Kebudayaan Tetap Prioritas
JAKARTA—Dengan bergabungnya kebudayaan di dalam badan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas)  sehingga berubah nama menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) beserta jajarannya harus bisa bekerja dengan maksimal. Hal ini untuk meningkatkan pengembangan kebudayaan yang saat ini dirasakan sudah mengalami degradasi.

Anggota Komisi X DPR RI, Raihan Iskandar mengatakan, meskipun penggabungan ini sudah pernah dilakukan pada masa lalu, namun tetap saja kebudayaan itu menjadi korban, dimana tidak terlalu menjadi prioritas di dalam program kerja kementerian.

“Pada dasarnya, penggabungan ini kan sudah menjadi keputusan Presiden. Otomatis kami harus mendukung. Akan tetapi, kementerian harus maksimal kerjanya. Proses penggabungan ini memang sudah pernah terjadi. Namun dalam sejarahnya, kebudayaan selalu menjadi korban. Waktu di bawah Kementerian Pariwisata, kebudayaan juga menjadi korban. Oleh karena itu, kebudayaan ini juga harus menajdi prioritas,” ungkap Raihan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (25/10).

Raihan mengatakan, pihak Komisi X sebelumnya juga telah mengingatkan Mendikbud, Mohammad Nuh mengenai hal ini. Pasalnya, kebudayaan ini sudah sangat terasa perubahannya dan jati diri bangsa sudah  menjadi ‘abu-abu’.  “Memang, pada saat membahasa RUU Kebudayaan, pada pakar dan akademisi dan para tokoh dari kalangan dunia seni juga mengeluhkan masalah ini.  Ini menjadi kegelisahan bersama,” paparnya.

JAKARTA—Dengan bergabungnya kebudayaan di dalam badan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas)  sehingga berubah nama menjadi Kementerian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News