Kebun Sekolah di Laboya Barat Tingkatkan Kreativitas dan Ketahanan Pangan

Kebun Sekolah di Laboya Barat Tingkatkan Kreativitas dan Ketahanan Pangan
Program kebun sekolah yang direplikasi dari inisiatif Nusatani SurfAid perlahan mengubah wajah pendidikan dan ketahanan pangan di Kecamatan Laboya Barat, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Foto: Dok. SurfAid

jpnn.com, SUMBA BARAT - Program kebun sekolah yang direplikasi dari inisiatif Nusatani SurfAid perlahan mengubah wajah pendidikan dan ketahanan pangan di Kecamatan Laboya Barat, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

Salah satu cerita sukses datang dari SMP Negeri 1 Laboya Barat yang berhasil mengelola kebun semangka produktif hingga mendatangkan manfaat ekonomi dan sosial bagi siswa.

Sebelumnya, SMP Negeri 1 Laboya Barat telah menjalankan program Green School dengan kebun sekolah, namun, keberagaman dan hasil tanamannya masih terbatas.

Setelah pendampingan dari Agriculture Specialist SurfAid pada Maret 2024, kebun tersebut berubah menjadi ladang hortikultura yang produktif, dengan semangka sebagai tanaman unggulan.

"Kami melihat potensi buah semangka cukup baik ditanam di tanah Sumba ini dan memutuskan untuk tanam semangka," ungkap Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Laboya Barat, Dedyansyah, dalam keterangan resmi SurfAid, Rabu (11/12).

Hanya dalam waktu kurang dari enam bulan, kebun tersebut memanen 400 buah semangka pada November 2024.

Momen panen perdana tersebut dihadiri oleh Bupati Sumba Barat yang juga membeli hasil kebun senilai Rp 10 juta.

“Hasil panen mencapai Rp 20 juta. Keuntungan panen kami berikan ke anak-anak dan juga dibuatkan makanan bergizi untuk semua siswa,” jelas Dedyansyah.

Program kebun sekolah yang direplikasi dari inisiatif Nusatani SurfAid perlahan mengubah wajah pendidikan dan ketahanan pangan di Kecamatan Laboya Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News