Kebut Penyidikan, Bareskrim Segera Oper Berkas Kasus Suap Djoko S Tjandra ke Kejaksaan

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri bergerak cekatan dalam menyidik kasus dugaan suap terkait penghapusan red notice dan pemalsuan surat jalan untuk Djoko Tjandra yang menyeret petinggi kepolisian.
Kini, kasus itu sudah masuk tahap pemberkasan dan akan segera dikirim ke Kejaksaan Agung (Kejagung).
“Untuk kedua kasus itu saat ini sedang tahap pemberkasan. Rencananya pekan ini akan diupayakan oleh penyidik untuk selesai agar segera tajap satu dan dilimpahkan ke Kejaksaan Agung,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, Rabu (2/9).
Awi menambahkan, Bareskrim berencana melimpahkan berkas kasus itu ke Kejagung pada Kamis (3/9) atau Jumat (4/9).
“Pelaksanaannya rencananya akan dilakukan pada Kamis dan Jumat. Nanti kalau ada perkembangan tentunya akan disampaikan kembali,” tambah Awi.
Sebelumnya Bareskrim telah menetapkan empat tersangka dalam kasus itu. Dua tersangka merupakan petinggi Polri, yakni Irjen Napoleon Bonaparte dan Bigjen Prasetijo Utomo.
Napoleon erupakan mantan kepala Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri, sedangkan Prasetijo adalah eks kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan Penyidik PNS Bareskrim.
Keduanya disangka sebagai penerima suap dan dijerat dengan Pasal 5 ayat (2), Pasal 11, Pasal 12 huruf a dan b UU Nomor 2 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) juncto Pasal 55 KUHP.
Bareskrim Polri mengebut proses pemberkasan dua kasus pidana yang menyeret nama Djoko Tjandra dan sejumlah jenderal polisi. Dalam pekan ini juga, berkas kasus itu dikirim ke Kejaksaan Agung.
- Polisi Punya Perangkat Komplet Ungkap Teror ke Tempo, Problemnya Tinggal Keinginan
- Legislator NasDem Dukung Bareskrim Usut Kasus Teror Paket ke Kantor Tempo
- Kabareskrim Bicara Soal Teror Kepala Babi di Kantor Tempo, Begini Kalimatnya
- Bareskrim Ungkap Kasus SMS Phishing dengan BTS Palsu, 2 Orang Jadi Tersangka
- Bareskrim Tetapkan 1 Tersangka TPPO pada Kasus 699 WNI Dipulangkan dari Myanmar
- Bareskrim Ungkap Penipuan Berkedok Trading Kripto, Kerugian Capai Rp 105 Miliar