Kebutuhan Baja Naik 3 Persen di Tahun 2019
jpnn.com, SIDOARJO - Kebutuhan besi dan baja untuk proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) pada tahun depan diperkirakan bakal tumbuh 2 – 3 persen seiring dengan gencarnya pembangunan infrastruktur, terutama di wilayah timur.
Kasubdit Produktivitas Kementerian PUPR, Ellis Sumarna mengatakan, tahun ini anggaran pemerintah untuk membangun perumahan, infrastruktur jalan, jembatan, kawasan industri dan fasilitas transportasi mencapai Rp 107 triliun.
”Tahun depan anggaran PUPR ditingkatkan menjadi Rp 110 triliun. Peningkatan ini tentunya juga menjadi potensi bagi industri pemasok material pembangunan seperti baja,” seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Selasa (15/10).
Dia mengatakan, setelah pihaknya melakukan evaluasi, ternyata tahun ini PUPR membutuhkan suplai 1 juta ton baja.
Dan tahun depan diperkirakan meningkat sampai 3 persennya. Sebanyak 40 persen suplai baja dibutuhkan untuk pembangunan di wilayah Papua, di mana 77 persennya merupakan produk baja tulangan.
Namun begitu, lanjutnya, kebutuhan baja di wilayah timur belum diimbangi oleh suplai dan distribusi.
Sehingga di wilayah ini mengalami defisit baja sampai 400 ribu ton, terutama baja tulangan.
Kebutuhan baja dan besi diperkirakan akan naik sekitar 3 persen pada tahun 2019 seiring dengan pembangunan infrastruktur.
- GRP Berhasil Merampungkan Kemitraan Investasi di Bisnis Baja Strukturalnya
- Manfaatkan Fasilitas Ini, Krakatau Steel Berhasil Ekspor 30 Ribu Ton Baja Gulungan ke Italia
- Pengawasan Baja Non-SNI Jadi Langkah Nyata Perlindungan bagi Industri Nasional
- 2.032 Ton Baja Non-SNI Dimusnahkan, Krakatau Steel: Bisa Memberikan Efek Jera
- 40 Perusahaan Pengolahan Baja Tulangan Beton Diawasi Ketat, Siap-Siap Saja, ya!
- Perkuat Industri Baja Berkelanjutan, GRP Jalin MoU dengan FFI dan KADIN