Kebutuhan Dana Impor Pertamina Dinilai tak Masuk Akal
Minggu, 21 Juni 2015 – 11:46 WIB
“Sebaiknya Pertamina menghentikan opini-opini yang menutupi ketidakmampuan direktur utama Pertamina Dwi Soetjipto mengelola sektor energi. Ini menjadi seperti sebuah lelucon bodoh di tengah rencana pengalihan Petral-PES ke ISC-Pertamina,” imbuhnya.
Menurutnya, jika angka ini benar artinya kurs rupiah dalam ancaman besar. Rupiah, tegasnya, bisa semakin terjerumus. Importasi BBM dinilainya akan semakin besar.
“Kurs rupiah dalam ancaman besar. Ini kegagalan tim ekonomi kabinet kerja. Harus segera dievaluasi agar ekonomi bisa berjalan dengan benar dan tidak berdampak pada krisis ekonomi,” pungkasnya. (flo/jpnn)
JAKARTA- Sejumlah kalangan mengritik kebutuhan dana Pertamina untuk impor bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, Pertamina membutuhkan dana USD
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Makan Bergizi Gratis Bikin Warganet Nostalgia Momen Pembagian Susu di Sekolah