Kebutuhan Kedelai Nasional Akan Dipenuhi 16 Daerah Ini
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus memenuhi kebutuhan kedelai.
Namun, pengembangan kedelai lokal terhambat oleh alih fungsi lahan di daerah potensial.
Selain itu, persaingan penggunaan lahan dengan komoditas pangan strategis lain.
Kementan, menurut Direktur Aneka Kacang dan Umbi Yuris Tiyanto, tahun ini akan memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu hektare yang tersebar di 16 daerah.
"Sebanyak 16 daerah tersebut adalah Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Timur, Riau, Jambi, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalsel, Sulteng, Sultra, dan Sulbar,'' kata Yuris pada Senin (21/2).
Selain itu, pihaknya mengajak peran off taker sebagai avalis pembiayaan.
''Menggandeng off taker dimungkinkan menjadi penjamin untuk pembiayaan KUR dan sekaligus pemasaran hasil petani kedelai," ungkapnya.
Penanaman kedelai seluas 52 ribu hektare akan dijadikan benih pada luas 30 ribu hektare dengan produktivitas benih 1 ton per hektare dan menghasilkan 30 ribu ton yang selanjutnya digunakan untuk area tanam dengan menggunakan anggaran non-APBN.
Kementan tahun ini akan memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu hektare yang tersebar di 16 daerah
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Polda Riau Limpahkan 2 Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah ke Kejati Riau
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi