Kebutuhan Tepung Panir Capai Rp 1 Triliun, BRRC Optimistis Kuasai Pasar
jpnn.com, JAKARTA - Kebutuhan nasional tepung panir mencapai Rp 1 triliun pada 2024, menurut proyeksi Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC).
Namun, perusahaan ini hanya memenuhi 9,6% dari total permintaan tersebut dan belum tergarap semua.
Direktur Utama BRRC Ari Sudarsono menyatakan, angka ini didasarkan pada data internal dan proyeksi pertumbuhan industri makanan olahan.
"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan hingga pasar internasional untuk menangkap peluang pertumbuhan yang sangat menjanjikan ini," kata Ari, dalam keterangannya, Rabu (1/1).
Tepung roti atau tepung panir digunakan sebagai bahan baku untuk membuat layering atas produk seperti nugget, chicken katsu, dan kroket.
“Jadi, bukan bahan untuk membuat roti. Pertumbuhan demand ini membuat kami yakin akan perkembangan bisnis kami," tuturnya.
Pertumbuhan demand ini membuat BRRC yakin akan perkembangan bisnisnya. Perusahaan ini akan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2025.
Dana IPO sebesar Rp 61,21 miliar akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja.
Kebutuhan nasional tepung panir mencapai Rp 1 triliun pada 2024, menurut proyeksi BRRC.
- Brigit Biofarmaka Teknologi Hadirkan Spirulina, Inovasi Pengganti Susu Sapi
- IPO di Awal 2025, Delta Giri Wacana Targetkan Raih Rp 1,03 Triliun
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek
- Mini Ekspose
- Warga Jawa Hingga Madura Kompak Pilih Khofifah-Emil di Pilgub 2024
- BEI Harus Lebih Peka terhadap Kebutuhan Pemerintahan Baru dalam Proses IPO