Kecam Kebijakan Trump Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel

Salah satu alasannya karena resolusi yang telah dikeluarkan oleh Komite Warisan Budaya Organisasi Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) yang memutuskan hilangnya kedaulatan Israel atas Kota Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki.
Selain itu, lanjut Rofi, bagi umat Islam keberadaan Yerusalem memiliki sejarah panjang dalam proses perjuangan melawan Israel. Karena itu dia meminta sejumlah pihak ambil sikap tegas pada rencana Trump.
“Komunitas internasional dan PBB harus bersikap tegas terhadap rencana Donald Trump ini.
Adapun OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) harus mengambil inisiatif yang lebih proaktif dalam menanggapi isu ini,” pungkas Rofi.
Seperti diketahui, Menteri Luar Negeri Palestina Riad al-Maliki, Minggu (3/12) mendesak Liga Arab dan OKI segera menggelar rapat untuk membahas situasi politik terkini di Yerusalem.
Seruan tersebut disampaikannya menyusul laporan yang menyebutkan bahwa Presiden AS Donald Trump kini sedang bersiap untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (boy/jpnn)
PBB diminta menindak tegas rencana Donald Trump
Redaktur & Reporter : Boy
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Menko Airlangga Temui Menkeu AS, Bahas Tindak Lanjut Tarif Resiprokal Trump
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- Tarif Tarifan
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS