Kecam Oxford, RI Anggap Gerakan Benny Wenda Tak Relevan Dengan Papua
"Kementerian Luar Negeri (Inggris) ingin menggarisbawahi bahwa posisi lama Pemerintah Inggris di Papua tidak berubah. Kami mendukung integritas wilayah Indonesia dan menganggap Papua sebagai bagian integral dari Indonesia."
"Kehadiran (Benny) Wenda di Inggris tidak berarti bahwa Pemerintah Inggris mendukung posisinya tentang kedaulatan Papua, dan penghargaan oleh Dewan Kota Oxford tidak ada hubungannya dengan kebijakan Pemerintah Inggris."
Photo: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah (kedua dari kanan), menjelaskan mengenai protes Indonesia terhadap penghargaan Oxford untuk Benny Wenda. (ABC; Nurina Savitri)
Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, mengatakan penghargan Dewan Kota Oxford bukanlah sesuatu yang istimewa, namun menjadi perhatian karena muatannya.
"Kalau kita bisa bandingkan mungkin dengan pemerintahan di Depok atau kota-kota lainnya, dengan demikian sebenarnya maknanya tidak besar."
"Namun karena seseorang penggiat separatisme, tentunya kita harus menggarisbawahi bahwa apa yang dilakukan ini sudah mengganggu ketertiban publik di Papua," jelasnya kepada awak media di Jakarta (18/7/2019).
Diplomat yang pernah menjadi jubir Kemlu RI di era Presiden SBY ini juga mempertanyakan mekanisme penilaian terhadap Benny, dan mengatakan Pemerintah Indonesia sejatinya telah melakukan upaya protes ke Oxford sejak setahun lalu.
"Award dikaitkan dengan freedom dan perdamaian. Kalau kita melihat track record atau apa yang telah dilakukan oleh seseorang yang bernama Benny Wenda tadi, sejak dia meninggalkan Indonesia di sekitar akhir 90 ya, sudah sangat disconnect, terputus dari realita di Papua."
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati