Kecam Teror KKB, Bamsoet Minta Pemerintah Menambah Kekuatan TNI dan Polri di Papua
jpnn.com - JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengecam keras aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak tukang ojek di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (22/3).
“Menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas korban jiwa yang terjadi dalam insiden tersebut, sekaligus mengecam keras aksi penyerangan KKB,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/3).
Bamsoet pun mendesak pemerintah pusat bersama aparat gabungan TNI dan Polri menambah jumlah personel untuk memperkuat dan meningkatkan pengamanan di wilayah Papua.
Menurutnya, penambahan personel itu untuk menjamin keamanan masyarakat Papua. Baik di wilayah yang baru saja terjadi aksi teror maupun di seluruh Papua yang berpotensi terjadi aksi teror KKB.
Mantan ketua DPR itu meminta aparat gabungan TNI, Polri, dan pemerintah daerah, fokus dalam upaya penanganan kekerasan ataupun penyerangan oleh KKB yang terus berulang di wilayah Papua.
Bamsoet juga meminta aparat terus mengejar serta menindak tegas pelaku KKB yang melakukan aksi teror tersebut. “Memutus mata rantai kebutuhan pokok bagi kelompok kriminal bersenjata (KKB)," ungkap mantan ketua Komisi III DPR itu.
Lebih lanjut Bamsoet meminta pemerintah mengidentifikasi dan memetakan pola penyerangan KKB.
Hal ini guna menentukan strategi yang tepat agar TNI dan Polri bisa memberikan perlindungan kepada warga sipil setempat dalam menangani dan memerangi aksi kekerasan yang dilakukan KKB.
Bamsoet mengecam teror KKB. Dia meminta pemerintah menambah kekuatan TNI dan Polri di Papua.
- Laurenzus Kadepa, Wakil Rakyat Progresif Revolusioner yang Dirindukan Rakyat
- Pos TNI dan Polri Diberondong Peluru KKB, Seorang Warga Sipil Tewas
- Korupsi Berjamaah PON Papua, Ini Tanggapan Komnas HAM dan Himpunan Mahasiswa
- KKB Serang dan Tembak Warga, Pelajar SD Ketakutan
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini
- Polisi yang Dibacok Dievakuasi ke Jayapura, Kombes Benny: Luka Korban Sangat Parah