Kecam Turis Asing Berbikini, PM Thailand Minta Maaf
jpnn.com - BANGKOK - Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-Ocha berencana meminta maaf atas pernyataannya terkait keselamatan turis asing yang memakai bikini. Pemimpin tertinggi junta militer itu tidak ingin pernyataannya disalah artikan sebagai bernada negatif.
"Perdana Menteri merasa tidak enak dan siap meminta maaf. Beliau tidak punya niat buruk untuk merusak citra negara atau menyakiti orang asing," kata juru bicara pemerintah Thailand, Werachon Sukondhapatipak di Bangkok, Kamis (18/9).
Menurut Werachon, Prayuth akan melakukan klarifikasi melalui media. Namun, jendral yang berkuasa berkat aksi kudeta itu tidak akan membuat pernyataan langsung.
Seperti diberitakan sebelumnya, Prayuth menyangkan banyaknya turis asing di Thailand yang memakai bikini seenaknya. Menurutnya, bikini dapat mengundang terjadinya kejahatan.
"Kecuali kalau anda tidak cantik," tuturnya saat berpidato di hadapan sejumlah pejabat Thailand.
Pernyataan tersebut dibuatnya menanggapi pembunuhan dua turis asing asal Inggris di Pulau Koh Tao, Thailand, awal pekan ini. Kasus tersebut mencuatkan pertanyaan tentang keamanan turis asing di Negeri Gajah Putih tersebut.
Prayuth sendiri memang terkenal dengan pernyataan-pernyataan kontroversialnya. Beberapa waktu lalu, ia menyarankan para petani karet yang mengeluhkan tentang jebloknya harga untuk menjual dagangan mereka ke Planet Mars. (Bloomberg/dil/jpnn)
BANGKOK - Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-Ocha berencana meminta maaf atas pernyataannya terkait keselamatan turis asing yang memakai bikini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer