Kecanduan Ras

Oleh Dahlan Iskan

Kecanduan Ras
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tuduhan rasialis itu bukan tanpa dasar. Belakangan ini begitu banyak kejadian kekerasan yang menimpa orang keturunan Asia di Amerika. Khususnya keturunan Tionghoa.

Kekerasan jenis itu seperti menjadi tren baru. Terutama sejak Presiden Donald Trump berkuasa. Lebih-lebih sejak munculnya Covid-19. Trump selalu menyebut Covid-19 sebagai Virus China.

Akibatnya kebencian kepada keturunan Tionghoa meningkat. Itu terlihat dari tagar di medsos.

Setiap Trump mengucapkan China Virus, disambut ribuan tagar yang mengarah ke anti Tiongkok. Sialnya tidak semua orang Amerika bisa membeda-bedakan mana Tionghoa, mana Korea, dan mana Jepang.

Semua dianggap Tionghoa. Orang Korea pun bisa dikira Tionghoa. Demikian juga orang Filipina, Thailand, dan mungkin Indonesia. Bahkan ada orang India yang dibunuh –juga dikira Tionghoa.

Presiden Joe Biden sampai turun tangan. Kongres Amerika pun mengadakan dengar pendapat.

Tokoh-tokoh perkumpulan keturunan Asia bereaksi keras –untuk menekan pemerintah agar mengatasi kecenderungan baru itu. "Kami, orang keturunan Asia, merasa tidak aman," kata mereka.

Apalagi banyak kejadian seperti ini: orang Asia yang lagi jalan sendirian tiba-tiba dipukul dari belakang. Perasaan waswas terus meliputi orang Asia. Terutama kalau lagi jalan sendirian. Di waktu malam pula.

Spa dan panti pijat adalah tempat yang selalu menggoda Long. Dia merasa lebih aman menyalurkannya di tempat seperti itu –daripada ke pelacur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News