Kecelakaan, 1 Anak Panti Asuhan Meninggal, 3 Luka Parah
Dia menuturkan, saat tabrakan terjadi, ia sedang berada di dalam rumah. Mendengar suara tabrakan, ia keluar dan melihat keempat anak-anak yang masih berpakaian seragam sekolah dan olahraga sudah terkapar di tengah jalan.
"Posisi semua korban di tengah jalan. Semuanya mengeluarkan darah. Saya coba bantu menolong untuk menepikan. Tapi ada satu yang tidak berani saya sentuh, karena sudah tidak bergerak sama sekali," ucapnya.
Dia menjelaskan, saat mengangkat korban, darah segar terus keluar dari mulut dan hidung. "Satu korban yang saya angkat, mulutnya terus mengeluarkan darah. Saya tutup mulutnya, darah muncrat dari hidung," sambungnya.
Toto mengatakan, mereka yang terlibat kecelakaan itu, sebenarnya sedang menjemput kawan-kawan panti asuhan yang pulang sekolah.
"Yang satu pakai motor tanpa penumpang mau menjemput. Sementara yang satunya mau pulang ke panti berboncengan tiga orang," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, semua anak yang terlibat kecelakaan, tidak menggunakan pengaman kepala.
Pengurus Panti Asuhan Uswatun Hasanah, Nasaruddin, membenarkan bahwa keempat korban yang terlibat kecelakaan itu adalah anak yang tinggal di panti asuhan.
Anak-anak panti asuhan tersebut menggunakan sepeda motor ke sekolah. Tetapi penggunaan kendaraan itu untuk antar jemput anak panti asuhan yang sekolah di MTs Aswaja.
Kecelakaan, empat anak panti asuhan yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Aswaja terkapar di jalan dengan kondisi berlumuran darah.
- Keluarga Korban Tabrakan di Pekanbaru: Kami Berharap Pelaku Dihukum Seadil-adilnya
- 5 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Truk, Mobil, dan Motor
- Catatan 2024: Angka Kriminalitas di Kota Bandung Turun, Lakalantas Naik
- Kecelakaan Toyota Avanza di Tol Pekanbaru-Dumai, Mobil Terbalik
- Sopir Truk Kecelakaan Tol Pandaan-Malang Ditetapkan Tersangka
- Sopir Bus Mengantuk Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang