Kecelakaan Karambol, Enam Tewas
Dua Balita Jadi Yatim Piatu
Senin, 07 November 2011 – 05:49 WIB
Sarjito, 65, ayah Sunarni, yang juga datang ke rumah sakit menemani anaknya menyatakan sedih atas kondisi dua cucunya yang masih bocah itu. Sebab, pada usia yang masih dini, mereka harus kehilangan ayah dan ibu. "Kami sudah pasrah. Semoga anak saya diberi ketenangan. Yang membuat saya sangat sedih, bagaimana dengan masa depan dua cucu saya setelah ditinggal bapak dan ibunya?" ujarnya.
Sumardi, seorang korban selamat lainnya, menuturkan, saat kejadian, dirinya duduk di sisi kiri samping sopir Panther. Sementara itu, Sunarni duduk di jok tengah belakang sopir bersama Nasita dan Sasa. Saat kecelakaan, Nasita dan Sasa sedang tertidur. Keduanya menangis histeris setelah terjadi benturan keras. "Saat kejadian, saya juga panik. Namun, melihat keduanya menangis, saya kemudian berusaha meraih dan membawa mereka ke luar mobil," jelasnya.
Sumardi mengungkapkan, dua bocah itu tidak terluka serius karena berada di sebelah kiri mobil. "Sementara itu, orang tuanya yang berada di sisi kanan mobil meninggal lantaran bodi mobil sisi kanan ringsek karena benturan," imbuhnya.
Apakah sopir Panther mengantuk? Dia menyatakan tidak tahu pasti. Namun, dia menduga sepupunya itu capai. Sebab, sejak berangkat ke Surabaya pada Sabtu siang (5/11), Sarwito belum sempat beristirahat dengan cukup karena harus segera kembali ke Sukoharjo.
SRAGEN - Jalur utama Solo-Surabaya di Dusun Krandekan, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, Jateng, memakan korban. Kemarin (6/11) sekitar pukul
BERITA TERKAIT
- Pj Gubernur Sumut Dukung Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan Hingga ke Desa
- Toyota HiAce Hantam Truk Hino di Tol Pekanbaru-Dumai, 5 Orang Luka-Luka
- Antisipasi Kenaikan Kasus DBD, Dinkes Sumsel Akan Sebar Larvasida ke Kabupaten Kota
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- Bentrok Ormas di Pekanbaru, 8 Pelaku Ditangkap Polisi
- Ditarget Dua Pekan, Nana Sudjana Gerak Cepat Selesaikan Pemblokiran Rekening UD Pramono