Kecelakaan Pekerja Beruntun, DPR Bakal Panggil Presdir PetroChina
Dari berbagai sumber, diperoleh informasi bahwa investigasi terhadap adanya kejadian kelalaian PetroChina di kepolisian sudah dialihkan ke Polda Jambi untuk mendorong percepatan penyelesaian kasus.
Beberapa saksi sudah dipanggil bahkan sudah dimintakan keteranganya.
"Ada indikasi bahwa manajemen pucuk PetroChina berusaha menutup-nutupi kasus agar tidak menjadi bahan perhatian publik. Oleh karenanya segera tarik kasus ini ke Bareskrim Polri," tegasnya.
Dia juga mengingatkan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah agar melakukan proses investigasi secara dalam, menyeluruh, dan tuntas terhadap kasus kecelakaan kerja yang beberapa kali terjadi di wilayah kerja Jabung sehingga keadilan yang sebenar-benarnya dapat ditegakkan.
"Kasus serupa tidak akan terulang kembali sebagai pembelajaran yang sangat amat mahal, melalui hilangnya nyawa anak bangsa Indonesia," tegasnya
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan pipa migas bocor hingga meledak terjadi di area NEB#9 Blok Jabung yang dikelola PetroChina Jabung International Ltd pada Minggu (18/1). Seorang pekerja meninggal dan tujuh orang lainnya terluka akibat insiden tersebut.
Korban meninggal kedua adalah Randi Afrianto (25) di Jakarta pada Sabtu (24/12) setelah mendapatkan perawatan secara maksimal.
Kemudian terjadi lagi kecelakaan kerja di area sumur WB-D7 di Tanjung Jabung Barat, Jambi, yang dioperasikan Perusahaan Jasa Pengeboran (Drilling Service Companies) pada Senin (9/1). (Tan/JPNN)
DPR ingin menanyakan pertanggungjawaban perusahaan migas itu terkait kecelakaan kerja beruntun.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- DPR Minta Kejaksaan Profesional di Sidang Praperadilan Tom Lembong
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah