Kecewa BSNP Dibubarkan, Prof Zainuddin Mengingatkan Mas Nadiem Amanat UU Sisdiknas
"Dewan Pakar itu sekadar memberi pertimbangan kepada mendikbudristek mengenai standar nasional pendidikan, tentu tidak setara dengan BSNP yang mandiri," ungkap legislator asal Dapil X Jatim (meliputi Gresik dan Lamongan), itu.
Dengan membubarkan BNSP, kata dia,, sekolah tidak akan lagi memiliki acuan standar kelulusan, pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, maupun pembiayaan pendidikan yang disusun oleh sebuah lembaga mandiri.
Dengan demikian, lanjut Zainuddin, Kemendikbudristek tengah melakukan penguatan dan pemusatan birokrasi pendidikan yang berdampak pada pelemahan partisipasi masyarakat.
"Kamus gotong royong dalam penyusunan, pemantauan dan pelaporan standar nasional pendidikan menjadi terasa dikesampingkan," ungkap mantan rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Lebih lanjut dia mengatakan di tengah tantangan yang makin kompleks, apalagi beban pemerintah yang kian berat menghadapi pandemi Covid-19, dalam penyelenggaraan pendidikan seharusnya ditekankan pada pentingnya gotong royong dan dilakukan penguatan partisipasi masyarakat.
"Bukan malah melemahkannya," tegas Prof Zainuddin Maliki. (esy/jpnn)
Anggota Komisi X DPR RI Prof Zainuddin mengatakan pembubaran BSNP oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim bertentangan dengan UU Sisdiknas. Prof Zainuddin sangat kecewa Nadiem membubarkan BSNP.
Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Nadiem Makarim Titipkan Guru, Dosen, Tendik & Pegiat Seni kepada Menteri Baru, Mengharukan
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5
- Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini