Kecewa di Rumah Soekarno, Terkesan di Kebon Rojo
Tidak hanya memuji bukunya, Shiraishi juga berguru langsung kepada Siegel. Karena itulah, dia kemudian menempuh studi di ICU Jepang agar bisa lebih mudah melanjutkan ke Cornell University, New York.
Dream comes true. Impian itu pun menjadi kenyataan. Berkat ketekunan dan kerja keras, Shiraishi bisa bertemu dan menimba ilmu secara langsung kepada Siegel.
Impian selanjutnya, dia membuat penelitian yang lebih bagus daripada karya sang guru. ’’Saya yakin bisa mewujudkannya,’’ ujarnya mantap.
***
Shiraishi dan Hiroyuki Tsutsumi mengawali penelusuran ke Jalan Kombespol M. Duriyat. Di mulut jalan itu terdapat monumen perjuangan arek-arek Suroboyo saat perang 10 November 1945 pecah. Sebuah prasasti di bawah patung pejuang menghunus keris menginformasikan bahwa di monumen tersebut ada markas-markas pejuang kemerdekaan. Dulu jalan itu dikenal sebagai Jalan Kaliasin.
’’Jadi, di dalam gedung-gedung bertingkat di seberang jalan itu masing-masing ada prasastinya,’’ jelas Ady.
Dengan penuh semangat, dia juga menjelaskan sebuah tiang yang memiliki rumah-rumahan di atasnya. ’’Ini radio pagupon namanya. Dulu pada zaman penjajahan, warga yang tidak punya radio biasa mendegarkan sambil duduk di bawahnya,’’ imbuh lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.
Prof Saya Shiraishi begitu cekatan mengeluarkan peta Surabaya dari tas ranselnya. Sebuah lingkaran kecil telah disematkan di titik Jalan Tunjungan
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408