Kecewa Skala 9,5
Oleh: Dahlan Iskan
Hanya saja harus ada kewajiban bagi pengekspor untuk melakukan budidaya lobster di dalam negeri. Harus dengan teknik budidaya dari Vietnam. "Dengan demikian ekspor kita ke Vietnam bisa dimanfaatkan untuk alih teknologi," katanya.
Effendi merasa mendapat serangan balik dari para penyelundup benur lobster. Yang nilai bisnisnya triliunan rupiah per tahun.
Serangan itu sampai ke soal pribadi. Lewat isu-isu yang sengaja diciptakan. Misalnya: Effendi mendapat fasilitas ratusan ribu paket bantuan sosial dari pemerintah.
Isu itu memanfaatkan terbongkarnya kasus korupsi bansos oleh menteri sosial dan kelompoknya.
Serangan tersebut juga memanfaatkan terbongkarnya kasus korupsi benur oleh menteri perikanan dan kelautan dan jajarannya. Effendi di frame ada di pusaran itu.
Frame tersebut, kata Effendi, dibuat melalui karya jurnalisme. Nama Effendi sering disebut dalam berita. Sampai-sampai ia dipanggil ke KPK –meski hanya sebagai saksi.
Itu saja bagi Effendi sudah dianggap merusak reputasinya. Terutama sebagai pejuang demokrasi, pejuang antikorupsi, dan pejuang kebebasan pers.
Effendi begitu kecewa mengapa banyak wartawan bisa diajak berkomplot seperti itu. Ia kecewa sekali. Sampai ia kembalikan gelar profesornya ke negara.