Kecewawan Kecewawati
Oleh Dahlan Iskan
Problem ini kelak juga akan dialami Anis Baswedan. Kalau ia maju di pilpres. Kalau jauh-jauh hari tidak menyelesaikan sentimen modernis-tradisionalis ini.
Dari sukses Jatim itulah rupanya banyak yang berhitung: Ketua Umum PBNU layak jadi menteri. Pos yang pantas adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Yang jadi Menko ternyata justru dari warga Muhammadiyah: Muhadjir Effendy. Mantan Mendiknas. Yang sama sekali tidak disangka-sangka.
Mungkin ada perhitungan ini: empat menko itu harus dibagi. Militer dapat satu --Luhut Panjaitan, Menko Kemaritiman, Energi dan investasi.
Politik dapat satu --Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian.
Sayap modernis dapat satu --Muhadjir Effendy, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
Tradisionalis mendapat satu --Mahfud MD, Menko Polhukam.
Mahfud memang NU. Madura pula. Anak emas Gus Dur. Namun Mahfud juga terbilang sayap modernis (HMI) di NU.
Mereka itu memang termasuk sebagian orang yang telah berkeringat. Dalam upaya mereka memenangkan Pak Jokowi.
- Jokowi Wariskan Masalah Birokrasi, Prabowo Harus Bertindak Lebih Berani
- NasDem Mau Ajak Jokowi Bergabung? Willy Singgung Kenyamanan Pundak Surya Paloh
- Kertajati Mati
- Jokowi Dipecat PDIP, Golkar Siap Menampung
- Dipecat PDIP, Gibran Merespons
- Respons Gibran Seusai Dipecat PDIP: Kami Menghargai & Menghormati Keputusan Partai