Kecil Kemungkinan Pertamina Impor LNG
Kamis, 08 Desember 2011 – 10:52 WIB
Dijelaskan Harun , perkembangan pasar LNG saat ini berada di kisaran 15 persen hingga 20 persen dari harga Japan Cocktail Crude (JCC), atau sekitar USD 16,5/MMBTU – USD 22/MMBTU pada harga JCC saat ini sebedar USD 110/barrel.
Baca Juga:
"Jadi Indonesia sebagai produsen LNG sudah seharusnya memanfaatkan konsisi pasar saat ini untuk melakukan renegosiasi kontrak LNG yang harganya masih sangat murah. Kebijakan pemanfaatan LNG untuk kebutuhan domestic juga sangat mendesak untuk segera direalisasikan, sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi Indonesia dan memberikan multiplier effect yang sangat besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Harun lagi.
Disebutkan Harun pula, untuk memenuhi kebutuhan gas yang diperlukan untuk pembangkit listri PLN, Pertamina bersama PGN telah membangun Floating Storage Regasification Unit di Teluk Jakarta dengan Kapasitas 3 juta MTA yang akan beroperasi awal Maret 2012.
Pertamina lanjutnya juga telah menyiapkan pembangunan LNG Reciving Terminal di Jawa Tengah dengan kapasitas 3 juta MTA yang akan mulai beroperasi quartal pertama 2013. Gas dari Receiving Terminal Jawa Tengah ini selanjutnya akan dialirkan melalui integrated Java Pipeline Project yang sedang di kerjakan oleh Pertamina Gas (Pertagas).
JAKARTA--Tingginya harga minyak dunia dan juga diikuti oleh melonjaknya harga LNG (Liquified Natural Gas) yang mencapai USD 18/MMBTU, kecil kemungkinan
BERITA TERKAIT
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri
- PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta