Kecuali Mega, Semua Caleg PDIP Psikotes
Total 26 Ribu Caleg pada Pemilu 2014
Jumat, 20 Juli 2012 – 07:13 WIB

Kecuali Mega, Semua Caleg PDIP Psikotes
JAKARTA - PDIP menerapkan mekanisme psikotes dalam proses rekrutmen calon anggota legislatif (caleg). Lolos tahap ini menjadi syarat mutlak untuk bisa diterjunkan pada Pemilu 2014, baik level DPR, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten dan kota. Mulai Oktober 2012, secara bertahap, seluruh caleg PDIP se-Indonesia juga menjalani psikotes. Untuk caleg DPRD provinsi dan caleg DPRD kabupaten/kota dilaksanakan di setiap ibu kota provinsi. Sedangkan, psikotes untuk caleg DPR tetap di Jakarta. "Kurang lebih ada 26 ribu caleg PDIP," katanya.
Dimulai 17 Juli dan berakhir Kamis (19/7), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menggelar psikotes gelombang pertama. Setelah Lebaran, tepatnya pada 29-30 Agustus dilangsungkan psikotes gelombang kedua. "Psikotes ini diikuti seluruh fungsionaris DPP, anggota Fraksi PDIP di DPR, badan-badan di level DPP, dan calon fungsionaris dari Badan Pemenangan Pemilu DPP," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Kamis (19/7).
Tjahjo sendiri akan mengikuti psikotes gelombang kedua atau setelah Lebaran. "Semua wajib psikotes kecuali Ibu Megawati. Hasil psikotes hari ini diserahkan kepada Ibu Ketua Umum dan hanya beliau yang boleh baca," ujar anggota Komisi I DPR itu.
Baca Juga:
JAKARTA - PDIP menerapkan mekanisme psikotes dalam proses rekrutmen calon anggota legislatif (caleg). Lolos tahap ini menjadi syarat mutlak untuk
BERITA TERKAIT
- Gubernur Sulteng Anwar Hafid Minta OPD Gerak Cepat
- Melchias Mekeng DPR: Pupuk Bersubsidi Harus Dijual Langsung di Desa
- Berkaca dari Kasus PT Sritex, Pemerintah Diminta Perhatikan Industri Padat Karya
- KontraS Minta DPR Menghentikan Pembahasan Revisi UU TNI
- Perintah Bu Mega, Kepala Daerah dari PDIP yang Belum Retret Ikut Gelombang Kedua
- Dipo Nusantara DPR Dorong Pertamina Reformasi Tata Kelola untuk Kembalikan Kepercayaan Publik