Kecurangan Pileg Sudah Taraf Menyeramkan
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, menyebut, kecurangan pada pileg 2014 sudah dalam taraf menyeramkan.
"Sudah dilakukan secara terstruktur, dengan jaringan. Pencurian suara menyeramkan," ujarnya Yunarto dalam diskusi bertema "Pemilu Bikin Pilu" di Jakarta, Sabtu (26/4).
Menurutnya, hal ini dampak sistem proporsional terbuka, yang mengkondisikan antarcaleg separtai pun saling jegal. "Caleg yang banyak amplop yang menang," ujarnya.
Pernyataan Yunarto dan Hajriyanto dibenarkan anggota Bawaslu Nasrullah. Dia katakan, jumlah laporan yang masuk ke Bawaslu sangat banyak. "Pengaduan banyak, sampai tak terhitung," ungkapnya.
Setelah dipilah, ada 85 kasus politik uang yang masuk ke Bawaslu. "Yang berproses (ditindaklanjuti dalam proses hukum) 40 kasus," kata Nasrullah.
Sepakat dengan pembicara yang lain, Waketum Partai Gerindra Fadli Zon, mengatakan, ke depan perlunya dievaluasi penerapan sistem proporsional terbuka, yang mendorong para caleg hanya mempromosikan dirinya, tak peduli partainya.
"Sistem ini juga membuat demokrasi kita menjadi mahal. Karena mahal, maka hanya menguntungkan pemilik modal, yang kaya. Mestinya, suara hasil pemilu itu asli suara rakyat, tapi ini tidak," kata orang dekat Prabowo Subianto itu. (sam/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, menyebut, kecurangan pada pileg 2014 sudah dalam taraf menyeramkan. "Sudah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Sejalan dengan Gerindra, Gemura Dukung Kenaikan PPN 12%
- Rustini Muhaimin Membantu Korban Kebakaran Kemayoran
- Gubernur Jabar Terpilih Dedi Tak Akan Bentuk Tim Transisi Jelang Kepemimpinannya
- Said PDIP Dukung Pemberlakuan PPN 12 Persen Demi Bantu Program Kerakyatan