Kedatangan Delegasi PEFC dari Swiss, Menteri Zulhas Dorong Perdagangan Produk Lestari
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengharapkan masyarakat kian tergerak membeli barang produksi berbahan baku lestari.
Menurut dia, tren dunia menunjukkan makin banyak perusahaan raksasa global yang hanya mau membeli produk olahan dari hutan lestari.
Zulhas -panggilan akrabnya- menyampaikan hal itu saat menerima CEO Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) Michael Berger yang mengunjungi kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jakarta, Selasa (18/10).
PEFC merupakan organisasi internasional di Geneve, Swiss, yang telah mengeluarkan sertifikasi untuk 328 juta hektare hutan dan lebih dari 20 ribu perusahaan di berbagai negara.
Menurut Zulkifli, dalam dua dekade terakhir ini banyak sekali perusahaan raksasa global yang memilih produk olahan, seperti kertas, bubur kertas, produk kayu, dan furniture, dari hutan lestari.
“Sebagai contoh, perusahaan seperti Apple dan Samsung mengharuskan kotak dan kertas packaging (kemasan) produknya bersertifikat lestari”, ujar Zulkifli sebagaimana dikutip dari siaran pers Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC).
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) saat menerima CEO PEFC Michael Berger (kiri) dan Board Member PEFC Dradjad H Wibowo di Jakarta, Selasa (18/10). Foto: dokumentasi IFCC
Dalam kesempatan itu, Berger didampingi ekonom Dradjad H Wibowo yang juga Board Member PEFC. Dradjad juga dikenal sebagai pendiri sekaligus chairman IFCC, sebuah organisasi yang mewakili Indonesia di PEFC.
Mendag Zulkifli Hasan mengatakan dalam dua dekade terakhir ini banyak sekali perusahaan raksasa global yang memilih produk olahan dari hutan lestari.
- Kunjungi Jokowi di Solo, Zulhas Minta Perlindungan Politik?
- Menko Pangan Dorong Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi
- Kabar Duka, Ekonom Faisal H. Basri Meninggal Dunia
- Program Susu Gratis, Gibran Rakabuming Ogah Impor Susu
- BM PAN Sumut Dukung Yandri Susanto Jadi Sekjen
- Putri Zulhas Zita Anjani Mau Tutup Starbucks di Indonesia