Kedelai Impor Bebas Bea Masuk
Kamis, 26 Juli 2012 – 08:50 WIB
Menkeu mengatakan pemerintah tetap memiliki kewajiban menjaga pasar pertanian di Indonesia. Pemerintah juga akan memperhatikan petani kedelai. Namun stok pangan juga menjadi perhatian pemerintah. "Kita juga tidak bisa ambil risiko keterbatasan logistik. Jadi ini akan kita respons dalam waktu satu minggu," kata Agus.
Baca Juga:
Bayu mengharapkan, kebijakan baru ini bisa ikut andil dalam mengurangi tekanan harga tempe di dalam negeri. Pasalnya, bea masuk lima persen yang menjadi beban dari harga jual bakal dihilangkan. "Namun kalau pasar dunia masih naik, saya tidak bisa menjamin. Karena konteksnya ini situasi dunia," paparnya.
Selama ini, Bayu mengakui, impor bahan baku tahu dan tempe mayoritas bergantung pada AS dan beberapa negara di Amerika Latin seperti Brasil dan Argentina. Produsen tempe mengonsumsi kedelai sebesar 1,12 juta ton per tahun, atau 70 persen dari total kedelai impor yang mencapai 1,6 juta ton. Mereka tak bisa berkutik ketika harga kedelai di pasar internasional melambung, lantaran peristiwa kekeringan yang melanda AS.
Bayu mencatat, rata-rata harga kedelai internasional pada Januari 2012 sebesar USD 435 per matrik ton. Sementara Juni, harganya sudah meningkat 19 persen di level USD 520 per metrik ton. Bahkan, Bayu memprediksi, harga kedelai dunia bisa makin melejit saat Tiongkok, yang merupakan konsumen terbesar kedelai AS merevisi kebutuhan kedelainya.
JAKARTA - Aksi mogok produksi tempe dan tahu oleh Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah akan
BERITA TERKAIT
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Hasil Uji Lab Lemigas Menyatakan Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas