Kedelai Kian Mahal, Petani Curhat Via SMS ke SBY
“Di sini (Nagrog) hampir 80 persen warganya buat tahu. Sejak Lebaran kedelai terus naik tiap hari, makanya sekarang 60 persenan perajin sudah berhenti. Apalagi yang hanya buat sepuluh 20 kilo mah,” ungkap perajin tahu Nagrog, Alan Gunalan (43).
Tidak hanya tahu, pengrajin tempe di Ampera pun mengeluhkan hal yang sama. Koko Sudrajat (55) mengaku terpaksa memperkecil lagi ukuran tempe, karena kedelai untuk tempe juga mengalami kenaikan menjadi Rp 8.800 perkilogramnya.
Produksinya juga menurun dari 1,9 kwintal menjadi 1,6 kwintal sehari. ”Kedelai untuk tahu dan tempe kan beda. Makanya saya juga agak berat ini, tapi produksi kita tetap asli tidak menggunakan bahan campuran meskipun kedelai naik. Itu sudah ciri khas tempe Ampera,” jelasnya. (kim/pee)
TASIK- Para perajin tahu Tasikmalaya mengadukan mahalnya harga kedelai ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pengaduan tersebut disampaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur, Total Hadiah Rp 1 Miliar
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini