Kedelai Sulit Surplus
Sabtu, 15 September 2012 – 08:28 WIB
SURABAYA - Upaya untuk mencukupi konsumsi komoditas kedelai di Indonesia masih jauh dari solusi. Pemerintah sebagai pendorong produksi pertanian juga masih belum bisa menghilangkan impor kedelai. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Jatim Wibowo Eko Putro.
Dia menerangkan, kedelai merupakan satu-satunya komoditas di Jatim yang belum mencapai surplus. Di Jatim, produksi kedelai rata-rata mencapai sekitar 350 ribu ton per tahun. Produksi tersebut menyumbang sekitar 43 persen dari total produksi nasional yakni 700-800 ribu ton per tahun.
Baca Juga:
"Jika dikalkulasi di lingkup Jatim, defisit dengan konsumsi hanya mencapai 70 ribu ton per tahun. Tapi masalahnya, konsumsi Jatim juga tak siginifikan pada total konsumsi kedelai yang mencapai 2,5 juta ton," jelasnya.
Wibowo menerangkan, salah satu faktor yang mempersulit tentu mekanisme tanam kedelai. Karakteristik tanah yang cocok untuk tanam kedelai adalah kering.
SURABAYA - Upaya untuk mencukupi konsumsi komoditas kedelai di Indonesia masih jauh dari solusi. Pemerintah sebagai pendorong produksi pertanian
BERITA TERKAIT
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau