Kedepankan Kolektivisme, KIB Tak Mau Bergantung pada Calon Populis
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan, terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN merupakan berdasarkan kesepakatan awal dan kesetaraan antar partai politik.
Suharso merasa aneh bila ada pihak-pihak yang cemburu dengan terjalinnya KIB. Ia menilai pihak yang tidak suka dengan kehadiran KIB menunjukan permainan politik yang tidak baik.
"Kami kira semestinya aneh bin ajaib ada orang kita berteman dan menjalin hubungan kemudian cemburu kemudian melakukan sesuatu saya kira tidak pada tempatnya dan itu menunjukkan permainan politik yang tidak baik," ujar Suharso saat silaturahmi nasional KIB di kawasan Gelora Bung Karno, Sabtu (4/6).
Suharso pun yakin tidak ada pihak-pihak menghalangi hadirnya KIB. Koalisi ini dibangun tidak ingin terjerat populisme.
"Kami ingin menunjukkan sesuatu yang baik bagi bangsa dalam berdemokrasi. Kita ingin mengembalikan dengan baik, kita tidak terjerat dengan populisme," ujar Suharso.
Sementara itu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyebut antar rekan KIB akan saling mengisi. Pihaknya juga punya tujuan bersama untuk menang Pemilu 2024.
"Seluruh koalisi tujuan utamanya menaikkan elektabilitas dan kedua tujuan koalisi untuk saling mengisi, dan saling mengisi diperlukan untuk kita," ujarnya. (dil/jpnn)
Dengan kata lain, lanjut Wasisto, KIB tidak mau sepenuhnya tergantung pada sosok populis sebagai alat katrol suara bagi koalisi.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Anies Baswedan Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden Besok
- Tim Hukum PDIP Nilai Keterangan Ahli KPU Lemah
- Ones Luruskan Pernyataan Soal Kontribusi Befa Untuk Kemenangan Prabowo-Gibran