Kedipan Oksigen
Oleh: Dahlan Iskan
Namun, itu sudah masa lalu. Tidak masuk akal ada kedipan listrik lagi sekarang ini.
Ternyata ada. Banyak. Bagi pabrik oksigen, kedipan seperti itu membuat produksi berhenti. Untuk bisa memulai lagi memerlukan waktu delapan jam.
Bahkan di pabrik kertas saya dulu, kalau terjadi kedipan seperti itu, perlu 12 jam untuk bisa produksi lagi.
Rupanya problem kedipan di pabrik oksigen itu cepat teratasi. Sudah ada pertemuan antara pemerintah dan PLN. Di saat gawat seperti ini, please, listrik tidak boleh pun sekadar berkedip. Syukurlah tidak ada lagi berita kekurangan oksigen.
Di Jawa, produksi listrik sekarang ini cukup. Bahkan kelebihan banyak sekali. Sampai menyulitkan PLN. Kesulitan itu sampai membuat biaya pemeliharaan harus diketatkan.
Banyak daun dan pohon di sepanjang jaringan 20 kv sampai semampai menyenggol kabel. Kedipan itu terjadi –umumnya– karena itu. Bukan lagi oleh benang layang-layang. Atau binatang.
Kabel-kabel kita masih telanjang. Begitu kena senggol ia terangsang: berkedip.
Kita bangga dengan ITB –lewat masjid Salmannya. Lewat tim Vent-I nya: yang diketuai oleh Dr Ir Syarif Hidayat. Sampai hari ini tim itu sudah memproduksi 6.500 ventilator non-ICU. Yang sudah disebarkan ke seluruh Indonesia.