Kedua Kubu Minta Stop Kampanye Hitam
jpnn.com - JAKARTA – Kampanye hitam yang marak belakangan ini sama-sama disesalkan dua kubu pasangan capres-cawapres. Baik duet Jokowi-Jusuf Kalla maupun Prabowo-Hatta Rajasa meminta agar kampanye hitam dihentikan.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai kampanye hitam, apalagi yang berbau SARA, berpotensi memunculkan kerawanan sosial. Jika skalanya luas, bahkan bisa berkembang menjadi kerusuhan atau chaos di pilpres mendatang. ”Nasdem ingin mengingatkan, pertarungan harus bisa dilaksanakan bukan dalam arti merusak. Bangsa ini sudah cukup capek sehingga elite-elite kita harus bisa menjaga,” kata Surya Paloh dalam keterangan tertulisnya Senin (26/5).
Selain menegaskan tidak akan menoleransi kader Nasdem yang ikut-ikutan melakukan kampanye hitam, pendukung pasangan capres Jokowi-JK itu meminta semua elite politik untuk mampu memberi keteladanan. Terutama kebersamaan dalam semangat persatuan dan kesatuan. ”Itu jauh lebih penting daripada kemenangan itu sendiri,” pesannya.
Dia menambahkan, kemenangan yang mungkin bisa diraih di satu sisi, namun bangsa harus terpecah-belah di sisi yang lain, adalah sesuatu yang sia-sia. ”Apa arti kemenangan kalau berkelahi di antara kita? Apa arti kemenangan kalau saling membunuh? Dan apa arti kemenangan kalau Indonesia chaos?” tegas Surya.
Berbeda dengan kampanye negatif yang penyampaiannya disertai data dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan, kampanye hitam hanya didasari rumor dan isu. Berbeda pula dengan kampanye negatif yang banyak dianggap baik dalam proses berdemokrasi, kampanye hitam justru merusak tatanan demokrasi.
Di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo juga menegaskan, capres Prabowo Subianto sama sekali tidak memperkenankan timnya melakukan kampanye hitam. ”Pak Prabowo melarang keras kami melakukan kampanye hitam,” tegas Edhy di markas pemenangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, selain kontraproduktif untuk demokrasi, masyarakat sangat cerdas dalam menentukan pilihan. Publik tidak akan mudah terpengaruh oleh kampanye-kampanye hitam. ”Daripada kampanye hitam, lebih baik konsentrasi memenangkan pasangan masing-masing, bukan dengan menjatuhkan lawan dengan kampanye hitam,” ajaknya.
Intensitas kampanye hitam terasa meningkat beberapa waktu terakhir. Terutama lewat media sosial, personel capres-cawapres, baik dari kubu Jokowi-JK maupun Prabowo Subianto, sama-sama banyak mendapat serangan. (dyn/c6/fat)
JAKARTA – Kampanye hitam yang marak belakangan ini sama-sama disesalkan dua kubu pasangan capres-cawapres. Baik duet Jokowi-Jusuf Kalla
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus