Kedubes AS Keluarkan Peringatan Dini, Polri Harus Waspada
Di Banten berbagai langkah antisipasi sudah dilakukan polisi. Antara lain, mengumpulkan kiai kampung, penyuluh agama, dan guru madrasah di seluruh Banten.
Tujuannya, agar radikalisme, terorisme dan intoleransi bisa diminimalisir.
Selain itu, kepolisian aktif menggelar dialog dengan mantan narapidana teroris (napiter). Misalnya, Yayasan Lingkar Perdamaian bersama Polda Banten, pekan lalu melakukan seminar kebangsaan dan agrokultural.
Seminar ini dilakukan untuk mengubah mindset anggota Yayasan Lingkar Perdamaian dan Bina Insan Mandiri yang sebagian besar adalah napiter.
Lewat dialog, diskusi, dan seminar diharapkan para eks napiter bisa mandiri, bisa maju dan yang terpenting bisa membantu mereka untuk keluar dari zona merah sehingga mereka kembali menyatu dengan masyarakat dan bisa bersahabat dengan aparat untuk menjaga Kamtibmas.
"Artinya, selain memburu kantong kantong terorisme, para kapolda juga perlu aktif membina para eks napiter agar keluar dari zona merah," katanya.
Begitu juga Intelkam Polri, Neta mengingatkan agar jangan sampai kecolongan lagi dari ulah teroris.
"Dengan pagar betis yang maksimal negeri ini tidak terus menerus menjadi bulan bulanan aksi terorisme dan radikalisme," pungkas Neta.(gir/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Kedubes AS mengeluarkan peringatan dini terhadap warganya yang saat ini sedang berada di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Berdemonstrasi di Kedubes AS, Aktivis Tolak Campur Tangan Asing dalam PSN dan Urusan Papua
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- BARAQ Bakal Demo Kedubes AS dan Kantor PBB