Kedubes Israel Diserang, Tiga Tewas
Dubes Diungsikan, Mesir Kondisi Siaga
Minggu, 11 September 2011 – 03:29 WIB
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan sudah mengancam akan mengirimkan kapal perang untuk mengawal kapal-kapal sipil Turki yang hendak menuju Jalur Gaza yang diblokade wilayah daratnya oleh Israel. Ancaman itu dibalas gertakan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyatakan kalau Israel bakal melakukan apa saja untuk mempertahankan diri. "Kami akan menahan diri. Kami meminta Turki juga melakukan hal yang sama," kata Netanyahu.
Kerusuhan kemarin merupakan yang terburuk sejak Israel mulai mendirikan kedutaan di Mesir pada 1979. Banyak pihak di Israel meyakini, Dewan Militer yang berkuasa di Mesir sejak sepeninggal Hosni Mubarak dan dikepalai Hussein Tantawi tak akan mampu mengendalikan situasi di Negeri Pharaoh tersebut.
"Ini adalah situasi anarkis total. Dewan Militer itu berjarak dari anak-anak muda Mesir. Tak ada seorang pun dari Dewan Militer yang bisa berkata kepada rakyat Mesir, "cukup sudah, hentikan semua ini, kita punya masalah besar. Kita harus memulihkan perekonomian"," ujar Zvi Mazel, mantan dubes Israel untuk Mesir.
Di era Mubarak, Mesir menjadi tembok pelindung kukuh bagi Israel. Mereka menutup perbatasan dengan Jalur Gaza yang memaksa warga wilayah yang dikuasai Hamas itu untuk membuat terowongan guna menyelundupkan berbagai kebutuhan hidup.
KAIRO - Krisis keamanan belum berlalu dari Mesir. Unjuk rasa besar-besaran menuntut percepatan reformasi pada Jumat sore lalu (9/9) berakhir rusuh.
BERITA TERKAIT
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?