Kegiatan Keagamaan yang Optimal dan Cakap di Ruang Digital

Kegiatan Keagamaan yang Optimal dan Cakap di Ruang Digital
Media digital memiliki multiperan sebagai media informasi, komunikasi, pendidikan, kontrol, sekaligus dakwah dalam hal kegiatan keagamaan. Foto: Dok. Kominfo

Dia menjelaskan bahwa media digital memiliki multiperan sebagai media informasi, komunikasi, pendidikan, kontrol, sekaligus dakwah dalam hal kegiatan keagamaan.

Dalil dalam menyebarkan dakwah lebih luas ini dapat berlandaskan Surat An-Nahl Ayat 15 yang berbunyi "Ajaklah manusia ke jalan Tuhanmu dengan cara yang bijaksana, pengajaran yang baik dan berdialoglah dengan mereka dengan cara-cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk".

Digital Campaign Specialist PT. Telkom Indonesia Afif Mas’udi Ihwan menyampaikan media untuk konten keagamaan di ruang digital atau internet dapat terbagi menjadi video, dokumen PDF, tulisan seperti berita atau hasil penelitian, visual seperti infografis, dan kegiatan interaktif seperti kuis atau tes menarik.

"Kita dapat berpartisipasi untuk menyejukkan ruang digital dengan pesan damai, mencegah penyebaran berita hoaks, tetap beretika ketika berinteraksi di ruang digital, dan berkonten positif perangi konten negatif," jelas Afif.

Partisipasi audiens untuk menyebarkan nilai baik keagamaan ini terbilang penting, karena menurut Bambang, media digital tidak lepas dari kekurangan di antaranya rawan hoaks, konflik, penipuan, susila, dan judi.

Dalam hal penyebaran konten agama di internet, Rifqil memberi contoh banyak informasi yang tidak terfilter, konten agama tidak dapat dipertanggungjawabkan, sanad keilmuan yang tidak jelas, penyebaran hoaks, dan konten dakwah cenderung kaku serta menghakimi.

"Bagaimana cara mengatasi konten negatif ini? Pertama dapat memperjelas esensi dari konten yang dibagikan, kemudian dapat memperdalam ilmu dan belajar ilmu sesuai tingkatan, mengukuhkan pembagian disiplin ilmu tertentu, membiasakan tabayyun dalam segala hal, dan sering saring sebelum sharing," kata Key Opinion Leader Rifqil Muslim.

Setidaknya, ada tiga metode dakwah yang dapat menjadi acuan saat ingin menyebarkan konten agama yang bermanfaat dan penuh kedamaian menurut Surat An Nahl Ayat 125, seperti yang disampaikan Rifqil dalam materinya, yaitu metode Bil Hikmah, Mujadalah, dan Mau'izhah al-hasanah.

Kemenkominfo menyelenggarakan chip-in mengenai penguatan keterampilan di ruang digital masyarakat Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News