Kegiatan UMKM Alami Penurunan, tetapi Masih Ada Optimisme untuk Pemulihan
Kedua adalah faktor musiman. Penurunan BMSI sektor pertanian berhubungan dengan awal musim tanam, sehingga produksi pertanian, khususnya tanaman bahan makan mengalami penurunan.
Ketiga faktor cuaca yang mengganggu produksi UMKM.
Hal itu terjadi pada level BMSI sektor pertambangan dan konstruksi. Produksinya juga lebih rendah dari kuartal sebelumnya, karena tingginya curah hujan menganggu aktivitas konstruksi dan kegiatan pertambangan.
"Sebaliknya, BMSI sektor industri pengolahan meningkat, seiring dengan naiknya aktivitas usaha untuk mengantisipasi permintaan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru," papar Sunarso.
Optimisme UMKM Masih Terjaga
Sunarso menyebutkan, meski BMSI menurunan, optimisme pelaku UMKM tetap terjaga, tecermin pada indeks ekspektasinya. Indeks ekspektasi BMSI tercatat di atas 100 yaitu 105,4 pada kuartal IV 2020.
"Ini menunjukkan mayoritas pelaku UMKM masih optimis aktivitas usahanya akan semakin membaik pada kuartal I 2021," ungkap dia.
Namun, jika dibandingkan kuartal III 2020, ekspektasi BMSI kuartal IV-2020 sedikit lebih rendah. Dia menilai, optimisme pelaku UMKM menyambut kuartal I 2021 tidak setinggi optimisme saat menyongsong kuartal IV 2020.
Hasil Survei Aktivitas Bisnis UMKM pada kuartal IV-2020 mengindikasikan kegiatan usaha UMKM sedikit menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun pelaku UMKM tetap optimis pada pemulihan ekonomi.
- Mitos atau Fakta 94 Persen Warga Jabodetabek Pernah Beli Frozen Food, Ninja Xpress Ungkap Faktanya
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- 2024, Grab Telah Menyalurkan Bantuan USD 1 Juta Kepada Mitra dan UMKM
- Menkominfo: AI Membantu UMKM di Berbagai Tahap
- Bangun Ekosistem Digital UMKM di Indonesia, Hibank & Mitra Strategis Jalin MoU
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis