Kegigihan Pulau Kecil di Solomon Menolak Investasi Tiongkok

Kepulauan Solomon menjadi perhatian sejumlah negara ketika menandatangani perjanjian keamanan rahasia dengan Tiongkok, namun ada satu pulau di sana yang menolak keras.
Ada sebuah jembatan tua di pinggiran Kota Auki di Kepulauan Solomon.
Jembatan ini memiliki satu jalur jalan yang sudah lama, ketinggalan zaman, tapi merupakan infrastruktur satu-satunya yang menghubungkan wilayah utara dan selatan pulau tersebut.
Sudah sejak lama jembatan ini direncanakan untuk diperbaiki. Tahun lalu sebuah perusahaan telah memenangkan tender untuk merehabilitasi dan memperluasnya menjadi dua jalur.
Namun bagi Daniel Suidani, pemimpin wilayah setempat, ada persoalan besar di balik rencana ini.
"Perusahaannya dari Tiongkok," ujarnya. "Kami tak mengizinkan perusahaan Tiongkok beroperasi di sini."
Daniel Suidani adalah tokoh kontroversial di Kepulauan Solomon.
Dia adalah pemimpin Malaita, provinsi terpadat di negara ini; yang merupakan sebuah pulau panjang, unik dan misterius sekitar 100 kilometer sebelah utara ibu kota negara, Honiara.
Ketika Pemerintah Kepulauan Solomon beralih ke Tiongkok, keretakan pada fondasi negara itu seketika terbuka lebar
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Madinah Kabur