Kegigihan Pulau Kecil di Solomon Menolak Investasi Tiongkok
ABC News berbicara kepada belasan warga, dan dukungan untuk Daniel hampir merata. Dia menyebut memiliki 80 persen dukungan dari 200 ribu penduduk pulau itu, tapi jumlah itu tidak mungkin untuk diverifikasi.
Bukan hanya generasi yang lebih tua yang memberikan dukungan kuat kepada Daniel.
Ketua Dewan Pemuda Malaita Phillip Subu, seorang politisi, mengatakan bahwa orang Malaita memiliki sejarah "menolak infiltrasi asing".
Dia mengatakan hubungan perdagangan Tiongkok dengan negara itu disambut baik dan integral, tapi dia mengatakan sistem politik negara itu "belum siap" untuk 'The Switch'.
"Salah satu kekhawatiran terbesar karena kami tidak memiliki undang-undang untuk melindungi kepentingan rakyat," kata Subu.
"Bahkan sekarang, mereka mengeksploitasi sistem ekonomi, mengeksploitasi sumber daya alam kami."
"Ketika Anda datang ke Malaita, Anda bisa melihat bahwa kami ini cinta damai, kami ini orang yang penuh kasih."
"Tapi jika seseorang melanggar atau menginjak tanah kami, kami menjadi sangat agresif. Kami tidak boleh melakukan sesuatu yang merusak tanah ini untuk generasi mendatang."
Ketika Pemerintah Kepulauan Solomon beralih ke Tiongkok, keretakan pada fondasi negara itu seketika terbuka lebar
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis