Kegigihan Pulau Kecil di Solomon Menolak Investasi Tiongkok

'Kebebasan', 'demokrasi' dan Tiongkok
Sulit untuk bisa tidur di saat perayaan Hari Kemerdekaan di ibukota Honiara.
Sekitar pukul 07.00 pagi, konvoi mobil yang ditempeli bendera negara itu mulai memadati jaln-jalan utama yang berlubang, membunyikan klaksonnya tanpa henti.
Berdiri di belakang truk, atau menjulurkan kepala dari jendela, orang-orang menyerukan "Selamat Hari Kemerdekaan". Ribuan orang yang berjejer di pinggir jalan melakukan hal yang sama.
Konvoi bergerak menuju aula utama negara itu untuk mendengarkan "Refleksi 15 menit" oleh Perdana Menteri Manasseh Sogavare. Ini sebuah tradisi tahunan.
ABC News telah mencoba berbagai cara untuk mewawancarai PM Sogavare, tapi semuanya diabaikan.
Ini adalah satu-satunya kesempatan untuk mendengar dia berbicara dan mengajukan pertanyaan.
Pidatonya khas PM Sogavare. Berlangsung selama 33 menit; emosional dan menggugah. Dia salah satu orator paling berbakat di Pasifik.
Ketika Pemerintah Kepulauan Solomon beralih ke Tiongkok, keretakan pada fondasi negara itu seketika terbuka lebar
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo