Kegigihan Pulau Kecil di Solomon Menolak Investasi Tiongkok
'Kebebasan', 'demokrasi' dan Tiongkok
Sulit untuk bisa tidur di saat perayaan Hari Kemerdekaan di ibukota Honiara.
Sekitar pukul 07.00 pagi, konvoi mobil yang ditempeli bendera negara itu mulai memadati jaln-jalan utama yang berlubang, membunyikan klaksonnya tanpa henti.
Berdiri di belakang truk, atau menjulurkan kepala dari jendela, orang-orang menyerukan "Selamat Hari Kemerdekaan". Ribuan orang yang berjejer di pinggir jalan melakukan hal yang sama.
Konvoi bergerak menuju aula utama negara itu untuk mendengarkan "Refleksi 15 menit" oleh Perdana Menteri Manasseh Sogavare. Ini sebuah tradisi tahunan.
ABC News telah mencoba berbagai cara untuk mewawancarai PM Sogavare, tapi semuanya diabaikan.
Ini adalah satu-satunya kesempatan untuk mendengar dia berbicara dan mengajukan pertanyaan.
Pidatonya khas PM Sogavare. Berlangsung selama 33 menit; emosional dan menggugah. Dia salah satu orator paling berbakat di Pasifik.
Ketika Pemerintah Kepulauan Solomon beralih ke Tiongkok, keretakan pada fondasi negara itu seketika terbuka lebar
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata