Kegigihan Pulau Kecil di Solomon Menolak Investasi Tiongkok
Senin, 11 Juli 2022 – 23:44 WIB
Daniel Suidani, yang mengenakan kemeja hijau khas Kepulauan Solomon selama wawancara dengan ABC News, mengatakan masih percaya pada "satu Kepulauan Solomon", tapi menyebut dia yakin "demokrasi" dan "kebebasan" sama kuatnya.
"Kami sudah lama menunggu pembangunan di Malaita," katanya.
"Kami ingin pemimpin yang dapat mengatasi semua ini, yang dapat membangun bangsa kami."
"Tapi jika cara pemerintah menangani masalah seperti ini terus berlanjut, tidak mendengarkan kehendak rakyat, saya pikir masalah penentuan nasib sendiri ini akan terus berlanjut.
"Tidak ada yang mau hidup di bawah pemerintahan yang tidak peduli dengan rakyatnya."
Jembatan tua itu hingga kini masih dalam proses tender.
Ketika Pemerintah Kepulauan Solomon beralih ke Tiongkok, keretakan pada fondasi negara itu seketika terbuka lebar
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia