Kegigihan Pulau Kecil di Solomon Menolak Investasi Tiongkok
Tapi pertama-tama, ada formalitas penyambutan.
"Tolong semua hadirin berdiri untuk menyanyikan lagu nasional, maksud saya, lagu kebangsaan Propinsi Malaitan," kata pemandu acara.
Setelah itu Daniel naik ke podium.
Sikap tenangnya sangat kontras dengan penampilannya di atas panggung. Orasinya sangat kuat dan bersemangat, berbicara kepada rakyat dan menjawab pertanyaan selama tiga jam.
Temanya fokus pada Tiongkok, 'The Switch', tuntutan rakyat Malaitan untuk kemerdekaan dan "masalah" dengan Pemerintahan PM Sogavare.
"Tuhan memberkati Malaita, dan Tuhan memberkati semua orang,” katanya, mengakhiri pidatonya.
Kilo Sa Qualo hanya sepelemparan batu dari jembatan Fiu — jembatan yang diblokir oleh Daniel untuk dibangun oleh orang Tiongkok.
Jalan menuju desa dipenuhi lubang, yang sudah menjadi pemandangan biasa di seluruh pulau.
Ketika Pemerintah Kepulauan Solomon beralih ke Tiongkok, keretakan pada fondasi negara itu seketika terbuka lebar
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis