Kegundahan Seorang Temperamental
Oleh Dahlan Iskan
Dan pasti tidak akan diberikan kepada Trump. Mungkin diberikan kepada Kasich. Kasich-lah yang dia lihat lebih berkualitas. Dan bisa menyaingi Hillary. Terutama kemampuan ekonomi Kasich yang hebat. Dan rakyat Amerika Serikat (AS) kini merindukan presiden yang tahu ekonomi.
Jadi, Trump memang belum bisa tenang. Karena itu dia sewot. Tidak mau lagi debat publik. Bahkan mulai mengancam: kalau dia menang tapi tidak terpilih, akan ada kerusuhan.
Kini bukan hanya Islam dan Meksiko yang dia serang. Juga Tiongkok. Juga India. Bahkan Jepang.
Dengan sangat membabi buta. Dia sebutkan bagaimana Komatsu membunuh Caterpillar. Padahal, itu bukan soal bunuh-membunuh. Bisnis alat berat memang lagi susah. Termasuk Komatsu. Sejak pertambangan lesu. Di seluruh dunia.
Apa pun hasilnya nanti, yang jelas Trump berhasil menggairahkan Partai Republik. Orang-orang yang dulu golput kini memilih dia. Baik yang golput independen, apalagi yang Republik.
Itu bisa menggelisahkan Hillary. Yang oleh Trump diserang sebagai calon yang tidak punya energi.
Trump rupanya akan mengaduk emosi terdalam orang AS: pemimpin AS itu harus melambangkan powerful, strong, dan dominan. Dan itu, bayangannya, laki-laki. (*)
KIAN diserang kian menang. ”Tidak ada calon presiden yang diserang melebihi saya,” ujar Donald Trump. Tidak mempan. Justru dari lima
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi