Kehadiran Artis Cenderung Hanya jadi Pemanis

Dengan begitu, tidak akan muncul stigma artis sebagai alat kampanye saja. ”Jangan artis kontroversial yang direkrut,” kata Djayadi.
Pengamat politik Sri Budi Eko Wardani mengungkapkan, public figure yang berperan di belakang kampanye pilkada tidak berpengaruh secara langsung untuk meningkatkan jumlah suara.
”Namun, itu strategi tertentu untuk dapat memikat masyarakat,” kata Sri saat dihubungi melalui sambungan telepon kemarin.
Dosen ilmu politik di Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, juru bicara yang dipilih bertujuan menjadi penyambung lidah ke segmen tertentu.
Misalnya, anak muda, sosial media, dan lingkungan tertentu.
”Yang seperti ini sudah biasa dan hal itu sebenarnya lebih untuk menginformasikan,” ujarnya. (tyo/glo/c10/ca)
JAKARTA – Kehadiran rtis dalam tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, bukan menjadi penentu utama kemenangan. Direktur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo