Kehadiran RS Apung China di Pasifik Tuai Tudingan Negatif
Rumah sakit apung China, yang dikenal sebagai Peace Ark, telah meninggalkan Pelabuhan Port Moresby dan berlayar menuju Vanuatu, Fiji dan Tonga sebelum pindah ke Amerika Selatan dan Tengah.
• Peace Ark akan melewatkan negara-negara Pasifik yang memberi pengakuan diplomatik ke Taiwan
• Setelah tur Pasifik, kapal ini akan berlayar ke Republik Dominika
• Kementerian Luar Negeri China menolak klaim bahwa mereka "campur tangan" di Pasifik
Selama seminggu berlabuh di ibukota Papua Nugini, staf kapal Angkatan Laut China ini merawat lebih dari 4.000 orang.
China mengatakan, misi kemanusiaan ini adalah untuk membantu teman-teman dan sekutunya, tetapi para analis keamanan mengatakan itu juga merupakan cara untuk memenangkan hati dan pikiran di Pasifik yang semakin diperebutkan.
Analis keamanan independen, Alejandro Sanchez, mengatakan Peace Ark meniru kapal serupa yang dioperasikan oleh Amerika Serikat dan merupakan bagian dari upaya "diplomasi halus" China di Pasifik dan di seluruh dunia.
"Saya pikir apa yang ingin dicapai oleh Pemerintah China adalah bahwa mereka ingin menggambarkan diri di seluruh dunia tidak hanya sebagai kekuatan global, tetapi sebagai kekuatan global yang ramah," katanya.
Pengunjung berprofil tertinggi ke kapal itu adalah Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill, dan Sanchez mengatakan bahwa menjalin hubungan dengan sekutu-sekutunya adalah tujuan utama lainnya dari proyek tersebut.
Namun ada sisi lain dari diplomasi ‘halus’ China ini, seperti yang dikemukakan Taiwan.
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?