Kehadiran SWF jadi Angin Segar Bagi BUMN Karya
jpnn.com, JAKARTA - Kehadiran Sovereign Wealth Fund atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) menjadi angin segar bagi perusahaan pelat merah dalam pembangunan.
Direktur Keuangan PT Jasa Marga Donny Arsal mengatakan, SWF setidaknya memiliki empat manfaat.
Pertama, meningkat likuiditas perusahaan karena adanya aliran dana masuk. Kedua, alternatif pendanaan dari sisi ekuitas.
"Manfaat ketiga adalah untuk memperbaiki struktur permodalan Jasa Marga," ujar Donny webinar bertajuk 'Siapkah BUMN Infrastruktur Optimalkan Dana LPI' yang diselenggarakan Forum Wartawan BUMN, Senin (8/3).
Poin keempat, lanjut Donny, dengan adanya asset recycling akan meningkat kinerja karena penjualannya dilakukan di atas nilai buku.
Jasa Marga kata Donny, sebenarnya memiliki 21 aset yang siap menampung dana dari LPI ini. Dari 21 aset, sebanyak 18 masuk dalam tahapan brown field.
Sedangkan, Direktur Keuangan PT Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan kehadiran LPI akan membantu BUMN pengembang infrastruktur dalam melakukan divestasi.
Hal karena LPI berperan sebagai investor yang akan mengambil alih proyek investasi yang telah beroperasi seperti jalan tol, bandara, dan Pelabuhan yang saat ini dimiliki oleh BUMN.
Dengan adanya LPI, pemerintah mengajak keterlibatan investor luar negeri untuk terlibat dalam pembangunan di Tanah Air.
- Jalankan Perintah Prabowo, Erick Thohir Bakal Kumpulkan Para Dirut BUMN
- Peringati Hari Keuangan Nasional, Bank Mandiri Perkuat Komitmen Layanan Inklusif
- MIND ID Dukung Pemberdayaan UMK lewat Karya Nyata Festival BUMN
- Belanja BUMN untuk Produk UMKM Mencapai Rp 47 Triliun
- Andre Rosiade Bawa Kabar Baik soal Pembangunan Infrastruktur di Sumbar
- Rumah BUMN Batam Bawa UMKM Kepri Mendunia di Malaysia Tourism Expo 2024