Kehamilan dari Sperma Pria yang Sudah Meninggal Jadi Sorotan di Australia

Menurut Riwoe, Ayla ingin mengajukan penetapan pengadilan agar bisa mengekstraksi sperma Joshua untuk tujuan bayi tabung di masa depan.
Salah satu syarat mendapatkan penetapan pengadilan semacam ini di Australia yaitu harus ada bukti almarhum memang ingin memiliki anak.
Sebagai pengacara Riwoe pun mengumpulkan berbagai dokumen yang diperlukan.
"Mereka menjalani hubungan dan pasti membicarakan keinginan memiliki anak. Mereka sudah merencanakannya," kata Riwoe.
Masalahnya, proses ekstraksi sperma dari mayat itu harus dilakukan tak lama setelah meninggal dunia. Sehingga, pengadilan pun harus bersidang pukul 4:30 pagi.
"Idealnya operasi dilakukan 24 jam setelah kematian," ujar Riwoe.
Ayla akhirnya mendapatkan penetapan pengadilan untuk mengekstrak dan menyimpan sperma Joshua.
Prosedur
Howard Smith, direktur medis pada Westmead Fertility Centre di Sydney, mengatakan dia telah melakukan prosedur ekstraksi sperma dari orang mati sekitar 10 kali.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia