Kehamilan dari Sperma Pria yang Sudah Meninggal Jadi Sorotan di Australia
Menurut Riwoe, Ayla ingin mengajukan penetapan pengadilan agar bisa mengekstraksi sperma Joshua untuk tujuan bayi tabung di masa depan.
Salah satu syarat mendapatkan penetapan pengadilan semacam ini di Australia yaitu harus ada bukti almarhum memang ingin memiliki anak.
Sebagai pengacara Riwoe pun mengumpulkan berbagai dokumen yang diperlukan.
"Mereka menjalani hubungan dan pasti membicarakan keinginan memiliki anak. Mereka sudah merencanakannya," kata Riwoe.
Masalahnya, proses ekstraksi sperma dari mayat itu harus dilakukan tak lama setelah meninggal dunia. Sehingga, pengadilan pun harus bersidang pukul 4:30 pagi.
"Idealnya operasi dilakukan 24 jam setelah kematian," ujar Riwoe.
Ayla akhirnya mendapatkan penetapan pengadilan untuk mengekstrak dan menyimpan sperma Joshua.
Prosedur
Howard Smith, direktur medis pada Westmead Fertility Centre di Sydney, mengatakan dia telah melakukan prosedur ekstraksi sperma dari orang mati sekitar 10 kali.
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun