Kehidupan Anak di Kawasan Merah Surabaya

Awalnya Ngamen, Lama-Lama Jadi PSK

Kehidupan Anak di Kawasan Merah Surabaya
Kehidupan Anak di Kawasan Merah Surabaya

jpnn.com - Kawasan lokalisasi menjadi momok bagi perkembangan anak. Kasus kriminalitas yang melibatkan anak-anak di kawasan merah ternyata cukup menonjol. Rata-rata mereka ''belajar'' sejak kecil dan kian menjadi saat dewasa. 

--- 

EKS mucikari yang meminta disebut Anton masih ingat betul wajah RT saat masih berusia 12 tahun. Remaja perempuan itu setiap hari meminta-minta di wisma sepanjang Jalan Jarak, Kawasan Lokalisasi Dolly, Surabaya. Dengan merengek, RT menengadahkan tangan untuk meminta belas kasihan pengunjung wisma.

Rata-rata pengunjung sedang bernyanyi dan menenggak minuman keras dengan ditemani perempuan penjaja seks komersial (PSK) yang berbaju minim dan memamerkan sebagian anggota tubuhnya. Tak jarang, mereka mengumbar perbuatan mesum, termasuk di depan RT.

Remaja yang saat itu masih duduk di bangku SD tersebut melakoni aktivitas memintanya sampai usia 15 tahun. Awalnya, RT hanya menerima uang dari tamu wisma. "Karena banyak yang ngasih, akhirnya ketagihan," kata mantan mucikari itu.

Namun, tidak disadari sedikit demi sedikit RT terlibat jauh dalam lingkungan lokalisasi. Badannya yang bongsor membuat usianya yang sebenarnya masih belia seolah-olah sudah lima tahun lebih tua. Karena itu, tidak jarang tamu wisma menggodanya dengan mencolek bagian tubuh RT ketika memberikan uang. 

Tidak hanya mencolek, pengunjung wisma juga mengajaknya untuk menemaninya bernyanyi layaknya PSK. Karena diiming-imingi uang, RT menyetujuinya. Saat menemani pengunjung, RT juga menenggak minuman keras. Pemilik wisma pun mendiamkannya. Hal itu terus terjadi setiap kali pengunjung wisma itu datang.

Sampai akhirnya, RT bersedia untuk diajak tidur. Lama-kelamaan, RT mau melayani nafsu pengunjung wisma dan resmi menjadi PSK. Sekarang, di usianya yang masih 16 tahun, dia mengandung bayi hasil hubungan dengan tamu yang tidak dikenalnya. Maklum, banyak tamu yang sudah pernah diajak kencan tanpa tahu identitasnya. 

Kawasan lokalisasi menjadi momok bagi perkembangan anak. Kasus kriminalitas yang melibatkan anak-anak di kawasan merah ternyata cukup menonjol. Rata-rata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News