Kehidupan Dua Keluarga Multi Budaya Indonesia di Australia

Suami saya, Lucas Hainsworth, atau lebih dikenal dengan panggilan Lukman, lahir di Carlton, Australia. Ayahnya berasal dari West Yorkshire (Inggris) dan pindah ke Australia waktu kecil.
Keluarga ibunya juga berasal dari Inggris tapi sudah lama berdomisili di Australia. Lukman pertama kali ke Indonesia pada tahun Agustus 1997 dalam rangka program pertukaran siswa antara Wesley College dan Al AzharJakarta.
Dia belajar di Al Azhar selama 4 bulan dan disanalah pertama kali mengenal Islam dan mulai tertarik mempelajari Islam lebih dalam.
Tahun 2006, sebelum menyelesaikan kuliah S1 di Deakin University, Lukman mengikuti program intensif Bahasa Indonesia yang diadakan kampusnya bekerjasama dengan Universitas Negeri Padang.
Lukman dan beberapa mahasiswa Deakin University lainnya menghabiskan waktu 6 minggu di Padang belajar Bahasa Indonesia dan juga budaya dan masyarakatnya.
Disanalah Lukman bertemu dengan saya. Saya salah satu dosen yang terlibat dalam program tersebut. Lukman mengaku "love at the first sight" (jatuh cinta pada pandangan pertama).
Setelah program intensifnya selesai (January 2007), Lukman harus kembali ke Australia, dan sejak saat itu kami pacaran jarak jauh.
Setelah menjalankan hubungan jarak jauh (Long distance relationship) selama hampir 1 tahun, melalui telepon Lukman bilang dia mau menikahi saya.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya