Kehidupan Polisi Sangat Kekurangan, Viral dan Terkenal

Kehidupan Polisi Sangat Kekurangan, Viral dan Terkenal
Polisi diapit Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono dan ibunya, Illiyin, sesaat setelah direkrut untuk menjadi PHL di Satlantas Polres Pasuruan. Foto: Iwan Andrik/Jawa Pos Radar Bromo

Sering ditanya hingga masuk koran maupun televisi. ”Banyak wartawan datang ke rumah dan mewawancarai saya,” sambungnya.

Polres Pasuruan tak kalah tertarik. Bukan hanya Kasatlantas AKP Erika Purwana Putra beserta sejumlah jajaran yang datang. Tapi, juga Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono.

Erika mengaku sempat menyurvei rumah Polisi pasca penilangan tersebut. Dari situlah dia mengetahui bahwa kehidupan Polisi sangat kekurangan.

Sejak berusia 7 tahun, setelah sang ayah, Yasin, meninggal dunia, pemuda kelahiran 22 Desember 1995 itu memang harus membanting tulang membantu mencari nafkah untuk adiknya, Siti Khomariyah, dan ibunya, Illyyin. Sang ibu bekerja serabutan.

Karena dia kesulitan biaya, sekolahnya pun harus berhenti saat kelas III sekolah dasar. Apalagi, sang adik yang kini berusia 15 tahun itu juga mengalami gagal ginjal.

”Untuk makan sehari-hari saja kami kesulitan,” katanya.

Karena itulah, ketika Polres Pasuruan menawarinya bekerja di satlantas, Polisi dengan segera mengiyakan.

”Polisi ini merupakan tulang punggung keluarga. Makanya, kami bantu juga untuk memberinya kesempatan sebagai PHL di sini,” kata Erika saat mendampingi Kapolres ketika mengunjungi kediaman Polisi.

Namanya memang Polisi. Sebulan berselang setelah peristiwa pada jelang sore 6 November lalu itu, si Polisi akhirnya benar-benar bekerja di kantor polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News